Monday, June 5, 2017

Diduga dibunuh, penjaga warung ditemukan tergeletak bersimbah darah


BaruMerdeka.com - Seorang penjaga warung, Haryanto (34), ditemukan tewas dengan luka penuh bacok di bagian wajah dan kepalanya, di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/6) dini hari. Dari keterangan sang istri, korban sempat bertemu dengan seseorang yang tak dikenal sebelum ditemukan tewas.

"Dugaan sementara korban tewas karena dibunuh. Dari keterangan istri korban, suaminya sempat bertemu dengan seseorang yang tak dikenal," kata Kepala Polsek Cijeruk Komisaris Polisi Safiudin Ibrahim.

Safiudin menuturkan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga. Saat itu, kata Safiudin, kondisi korban dalam keadaan tergeletak bersimbah darah.

"Di tubuh korban banyak luka bacok di pipi, mulut, leher belakang, dan lengannya hampir putus," ucapnya.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus dugaan pembunuhan tersebut. Jasad korban kemudian dibawa polisi ke RSUD Ciawi untuk dilakukan autopsi.

"Kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini. Kalau dilihat dari kematiannya diduga kuat korban dibunuh," pungkasnya. 

Sementara itu Aparat Satreskrim Polrestabes Bandung membekuk tiga pelaku penganiayaan hingga menyebabkan korban Nendi alias Rega (18) tewas. AH alias Engkos (17), TAJ alias Boheng (16) dan RG (14) tiga pelaku di bawah umur ini ditangkap di kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

"Ketiga pelaku ini terbukti melakukan penganiayaan, terhadap korban Nendi alias Rega," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, di Mapolrestabes Bandung, Senin (5/6).

Insiden berdarah itu menimpa Nendi di Jalan Cipagalo, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jabar, Minggu (4/6) sekitar pukul 02.30 WIB. ‎Nendi tewas itu diserang gerombolan bermotor saat hendak mencari makanan untuk sahur. Nyawanya tak tertolong karena diduga kehabisan darah meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

Dia melanjutkan, motif penyerangan pelaku terhadap korban dilakukan karena alasan dendam. Penuturan RG kepada kepolisian, penyerangan dilakukan karena korban sebelumnya pernah mengambil barang milik kakak RG. "Para tersangka ini dendam kepada korban dan kakaknya karena pernah mengambil barang," ujarnya didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana.

Dari situlah aksi nekat dilakukan. Ketiganya melakukan penyerangan menggunakan pisau. Dalam pemeriksaan, AH dan TAJ melakukan pemukulan terhadap korban sedangkan RG melakukan penusukan terhadap korban.‎ "Korban meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kanan," imbuhnya.‎

Penangkapan terhadap tiga pelaku ini tidak berlangsung lama usai kejadian. Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi, polisi pun mendapati identitas para pelaku pengeroyokan Nendi, yang kemudian langsung di lakukan pengejaran dan penangkapan dihari yang sama.

"Selain tiga. Saat ini ada tiga orang yang sudah dalam daftar pencarian orang," jelasnya.

Selain tersangka, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu unit motor Kawasaki Ninja, Yamaha Vega, pisau serta helm merek KYT. Para tersangka kini sudah diamankan di Mapolrestabes Bandung. Ketiganya dijerat Pasal 340 atau 338 atau 170 KUHPidana tentang tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan dan pengeroyokan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Adapun ancaman hukumannya 12 tahun penjara.

No comments:

Post a Comment