Friday, June 23, 2017

Hacker Rusia selalu incar perbankan di Indonesia


BaruMerdeka.com - Pakar bidang ilmu forensik digital dari Universitas Gunadarma Ruby Alamsyah mengatakan hacker Rusia selalu mengincar dunia perbankan di Indonesia yang marak pada tahun 2009 sampai 2010.

"Hacker dari Rusia marak tahun 2009-2010. Hacker itu selalu menargetkan negara berkembang seperti Indonesia," kata Ruby dalam seminar dengan tema Indonesia dan Ancaman Siber yang Merajalela, di Universitas Gunadarma, TB Simatupang,Jakarta, Sabtu (10/6) kemarin.

Menurut Ruby nasabah yang dibobol melakukan transaksi melalui internet banking, dan pelaku memantau rutinitas para transaksi dari pemilik rekening, saat nasabah akan melakukan transaksi pelaku membelokkan tujuan transaksi tersebut ke rekening pribadinya hacker.

"Para nasabah yang hilang Rp 300 juta per hari itu karena tiap melakukan transaksi internet banking, pelaku membelokkan transaksi nasabah ke rekening pribadinya, sekitar Rp 40 dan 30 juta‎. Itu yang individu. Kalau yang Rp 100 juta itu juga individu tapi digunakan aktivitas perusahaan dan rata-sara di atas 10 juta paling banyak korbannya, 1 orang kena Rp 100 juta," ucap Ruby.

Ruby pun mencontohkan, ATM fraud atau ATM banking yang menggunakan teknik malware browser ini baru 1 tahun terakhir para pelaku menyesuaikan teknologi yang digunakan oleh perbankan.

"Teknologi di perbankan (hacker) ikuti, kan bahaya itu. Perbankan tidak siap, nasabahnya tidak siap hacker tetap bisa menjebol juga," kata dia.

Kendati begitu, dikatakan Ruby, dunia ini tidak ada 100 persen sistem yang benar-benar aman, namun untuk mengantisipasinya pihak perbankan harus mengoptimalkan pengamanan dan navigasinya.

"Yang bisa dilakukan bagaimana kita mengoptimalkan pengamanan dan navigasinya agar meminimalisasi risiko yang akan timbul kalau dijaga lebih optimal kerugian atau resiko akan lebih kecil dibandingkan sekarang. Mereka saling lempar nasabah tidak bersalah perbankan tidak merasa bersalah mereka (pelaku) yang happy tidak bisa yang dituntut, akhirnya penegak hukum diam-diam juga," katanya. 

No comments:

Post a Comment