Saturday, June 10, 2017

Negaranya diblokade Saudi, warga Qatar tetap diperbolehkan umrah


BaruMerdeka.com - Krisis diplomatik yang tengah melanda Arab Saudi dan Qatar rupanya tidak menjadi penghalang bagi warga Muslim Qatar melaksanakan ibadah umrah.

Meski sebelumnya Saudi menyatakan telah menutup perbatasan udara, laut, dan udara dengan Qatar akibat perselisihan, namun rupanya ada satu perbatasan bernama Salwa yang boleh dimasuki oleh warga Qatar yang ingin ke Mekkah.

"Petugas penjaga perbatasan Salwa baru saja menyelesaikan prosedur bagi 206 warga Muslim Qatar yang akan melaksanakan ibadah umrah di Mekkah," kata wartawan koresponden, seperti dilansir dari laman Al Arabiya, Jumat (9/6).

Hal itu turut dibenarkan oleh Direktur Jenderal Bea Cukai di perbatasan Salwa, Othman al-Ghamdi. Ghamdi menuturkan, ada sekitar 800 truk yang menyebrangi pelabuhan Qatar menuju Saudi setiap harinya.

"Prosedur masuk dan keluar ini sesuai dengan aturan Saudi yang dikeluarkan usai pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar," ungkap Ghamdi.

Adapun keputusan itu adalah bahwa Saudi tetap mengizinkan umat Muslim Qatar menjalankan ibadah umrah meski jalur perbatasan telah ditutup. Salwa adalah satu-satunya akses bagi mereka yang dapat digunakan untuk memasuki Mekkah.

Seperti diketahui, Qatar merupakan negara pengimpor produk dari negara lain. Qatar mengimpor lebih dari 50 persen semen dari Saudi di mana nilainya mencapai USD 310 juta pertahun. Selain itu, Qatar juga mengimpor 90 persen bahan pangan dengan rincian sayur-sayuran senilai USD 178 juta dan hewan ternak senilai USD 416 juta.

Sementara itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan diri membantu dan menjadi tuan rumah untuk membahas krisis di Teluk Arab. Tawaran itu disampaikan Trump melalui pembicaraan telpon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

"Jika ini bisa membantu negara-negara itu menyelesaikan perbedaan, maka AS bersedia jadi tuan rumah pada pertemuan untuk membahas krisis diplomatik ini," demikian pernyataan Gedung Putih seperti dilansir dari laman Rusia Today, Rabu (7/6).
Selama percakapan, Trump juga menekankan perlunya menjaga stabilitas di Teluk Arab agar kelompok teroris menyudahi segala aksi ekstremnya.
"Presiden menggarisbawahi bahwa persatuan Dewan Kerja Sama Teluk itu sangat penting guna mengalahkan terorisme dan mempertahankan stabilitas regional," tambah pernyataan itu.
Hal serupa juga disampaikan selama kunjungannya ke Ibu Kota Saudi, Riyadh. Saat itu Trump meminta agar negar-negara Teluk Arab dan Timur Tengah menguatkan upaya mereka untuk mengatasi krisis ekstremisme saat ini.
"Negara-negara Timur Tengah tidak bisa menunggu kekuatan Amerika untuk menghancurkan musuh untuk mereka. Negara-negara Timur Tengah harus memutuskan masa depan apa yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri, untuk negara mereka, dan untuk anak-anak mereka, " kata Trump saat itu.
Negara-negara Liga Arab memutus hubungan diplomatik dengan Qatar setelah negara itu dituding mendukung dan mendanai kelompok teroris seperti ISIS dan Al-Qaeda. Namun Qatar membantah tuduhan itu dengan menyatakan bahwa kabar itu hanya berita palsu yang dibuat Saudi dan UEA.
"Hal ini menunjukkan bahwa media (didanai Saudi dan Uni Emirat Arab) membuat berita palsu dan kebohongan untuk menyerang Qatar," papar Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani seperti dilansir dari Aljazeera. 

No comments:

Post a Comment