Friday, June 16, 2017

Polda Metro buka peluang jemput Rizieq seperti Gayus Tambunan


BaruMerdeka.com - Polda Metro Jaya membuka peluang menjemput pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab seperti Gayus Halomoan Tambunan. Tahun 2010 silam, Gayus tersangka kasus mafia pajak Rp 25 miliar dijemput tim Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dalam persembunyiannya di Singapura. Tim dipimpin oleh M. Iriawan yang saat itu masih berpangkat Komisaris Besar Polisi.

Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan mengungkapkan salah satu alternatif memulangkan Habib Rizieq dari Saudi Arabia dengan pencabutan paspor.

"Alternatif, imigrasi bisa mengeluarkan namanya pencabutan pasport apabila diminta oleh kita," ujar Iriawan di Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (16/6).

Nantinya, terang Iriawan, penyidik mengirim pengajuan pencabutan paspor ke pihak imigrasi. Kemudian imigrasi akan mengeluarkan satu SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor). 

"Kembali dari negara asal ke Indonesia, seperti Gayus Tambunan waktu saya jemput itu. Nah kita masih kaji itu," jelasnya.

Alternatif lain, lanjut Iriawan, dengan penerbitan blue notice serta ada kerja sama police to police. "Kerja sama antara kepolisian Indonesia dengan Saudi Arabia. Nah itu ada. Kemarin Pak Kapolri dengan Kepala Kepolisian Saudi Arabia sudah menandatangani MoU di Bogor," pungkasnya.
Polda Metro Jaya kesulitan memulangkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab ke tanah air. Polisi sudah berulang kali mengimbau Rizieq yang kini disebut-sebut berada di Arab Saudi, untuk kembali ke Indonesia dan menjalani proses hukum atas statusnya sebagai tersangka kasus chat berkonten pornografi. Namun Rizieq bergeming dengan permintaan itu. Alasannya, Rizieq tak ingin kepulangannya ke tanah air justru membuat kegaduhan karena polisi ngotot memproses hukum.
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan menuturkan, Kapolri Jenderal Toto dikabarkan sempat ingin bertandang ke Arab Saudi untuk mencari informasi keberadaan Rizieq Syihab. Mengingat informasi terakhir menyebutkan bahwa Rizieq berada di Arab Saudi dan kini telah memperpanjang visa untuk satu tahun ke depan.
Namun kunjungan itu tidak berlanjut karena teror bom Kampung Melayu memaksa Kapolri untuk pulang ke tanah air. "Kemarin sudah akan bertemu Pak Kapolri waktu ke Arab tapi ada bom beliau kembali," ucap Iriawan di Rumah Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Jalan Karang Asem, Kuningan, Jakarta, Selasa (6/6).
Kepolisian RI meminta bantuan Interpol untuk memulangkan Rizieq. Polri sudah mengirimkan Red Notice kepada Interpol. Namun permintaan itu ditolak Interpol. Tak mau menyerah, Polri mengirimkan Blue Notice. Mekanisme blue notice hanya untuk memastikan keberadaan dan kegiatan pimpinan FPI itu selama di Arab Saudi.

No comments:

Post a Comment