BaruMerdeka.com - Sebelum azan Ashar berkumandang, Jalan Petamburan III, JakartaBarat sudah dijaga oleh barisan laskar Front Pembela Islam (FPI). Dengan pakaian pakaian serba putih dan topi, mereka dengan sigap menjaga kawasan tersebut. Tak ada spanduk atau baliho apapun. Padahal hari itu, Kamis (8/6), jemaah Petamburan menggelar hajat doa bersama, 1.000 yasin untuk NKRI dan ulama.
Memasuki Jalan Petamburan III, para pedagang berjajal menjajakan atribut bertuliskan FPI dan lainnya. Mulai dari tasbih, baju gamis putih hingga parfum yang aromanya menusuk hidung. Tak jauh dari situ terdapat gang kecil menuju markas FPI. Karpet panjang berwarna abu-abu terhampar untuk para jemaah. Sesampainya di markas FPI, para laskar mempersilakan jemaah untuk masuk dan duduk. Sebelum masuk ke dalam markas FPI, jemaah dibekali dengan buku Yasin dan tahlil berwarna biru.
"Ini mbak dibawa yasinnya. Silakan mbak, ibu. Perempuan tempatnya ada di sebelah kanan ya," kata salah satu anggota FPI sambil menunjukkan tempat yang telah disediakan.
Usai menjalankan salat Ashar, para jemaah berdoa bersama sambil menunggu yang lain datang. Salawat dipimpin Kiai Jafar. Aula yang biasanya digunakan sebulan sekali untuk pengajian, kali ini digunakan untuk pembacaan 1.000 yasin. Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa rak buku keagamaan, berisi hadist serta Alquran. Di sebelah ruangan tersebut terdapat sebuah rumah yang biasanya dihuni pentolan FPI, Rizieq Syihab dan keluarganya selama di Jakarta.
Tak jauh dari situ satu ruangan khusus untuk menyiapkan takjil. Beberapa dari anggota FPI terlihat sibuk menyiapkan camilan untuk berbuka puasa bersama. Kardus air mineral ditumpuk rapi. Beberapa kudapan diletakan di nampan besar.
Setelah jemaah berkumpul, Ketua DPD FPI Jakarta Habib Mukhsin Alatas dan Ketua Tanfidzi DPD FPI DKI Jakarta KH. Buya Abdul Majid duduk di depan menghadap para jemaah. Sekitar pukul 16.00 WIB, Kiai Jafar membuka acara tersebut. Ruangan seketika menjadi hening. Jemaah mendengarkan sambutan yang diutarakan Kiai Jafar.
"Mari kita membacakan surat Yasin dan Al-Fatihah untuk menjaga keutuhan NKRI. Bela ulama dan menghancurkan kezaliman. Mau siapapun itu, Polri atau siapapun itu. Perusak agama dan negara," kata Kiai Jafar.
Dia langsung memandu jemaah untuk membaca surat Al Fatihah terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan membaca surat Yasin. Setelah satu kali membaca surat Yasin. Kiai Jafar kembali mengajak jemaah membaca dengan khusyuk agar doa mereka bisa dikabulkan.
"Mari kita baca sekali lagi, agar doa-doa kita dikabulkan. Agar para ulama-ulama kita selamat. Agar para musuh-musuh habib bisa disingkirkan oleh Allah SWT," kata Kiai Jafar dan langsung diamini oleh para jemaahnya.
Sudah dua kali surat Yasin dibacakan. Namun dirasa masih kurang. Kiai Jafar kembali meminta para jemaah membaca kembali surat Yasin. Dalam pembacaan surat Yasin ke tiga, Kiai Jafar mengulang lima kali ayat ke 82 dari surat Yasin. "Innamaa am ruhuu idzaaradaa syai'an ayyaqulla lahuu kun fayakuun (Sesungguhnya segala perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu maka cukup dengan berkata kepadanya: "Jadilah!", maka terjadilah)," ucap Kiai Jafar.
Pembacaan surat Yasin dan Al Fatihah rampung sekitar pukul 17.25 WIB. Para anggota laskar FPI mulai sibuk membagikan takjil untuk berbuka puasa. Mereka saling estafet memberikan takjil berupa satu gelas air mineral, tiga butir kurma, dan es buah. Saat para laskar sibuk membagikan takjil, Kiai Jafar menyapa dengan pengeras suara.
"Alhamdulillah kita sudah bacakan Yasin dan pembacaan doa Al Fatihah. Adalah senjata paling ampuh adalah doa. Terlebih lagi kita sedang berpuasa Insya Allah doanya akan diijabah oleh Allah SWT," kata dia.
Kiai Jafar memberi tahu kepada para jemaah untuk tenang karena Habib RizieqSyihab berceramah.
"Tausiah langsung streaming dari Arab Saudi, untuk itu silakan mempersiapkan recordingnya," kata Dia.
No comments:
Post a Comment