Monday, July 17, 2017

Hendak laporkan penyerangan, wanita Australia malah ditembak polisi


BaruMerdeka.com - Seorang wanita Australia ditembak mati petugas polisi usai menelepon nomor darurat 911. Dia menelepon untuk melaporkan adanya penyerangan di dekat rumahnya.

Justine Ruszczyk, yang juga dikenal dengan nama Justine Damond (40) baru pindah dari Australia ke Minneapolis untuk tinggal dengan tunangannya Don Damond dan anaknya Zach (22).

"Ibu saya tewas karena ditembak seorang petugas kepolisian dengan alasan yang tak jelas," kata Zach, seperti diberitakan Independent, Senin (17/7).

"Saya menuntut jawaban, pertanggungjawaban. Jika seseorang bisa membantu, tolong telepon polisi dan minta jawaban mereka. Saya sudah sangat muak dengan segala kekerasan ini," imbuhnya.

Dari laporan surat kabar Australia Star Tribune, dua petugas kepolisian merespons panggilan daruratnya. Mereka bergegas ke dekat rumah Justine.

Saat mereka tiba, dengan memakai piyama Justine menghampiri mobil polisi dan berbicara dengan petugas yang duduk di kursi supir, namun tiba-tiba dia ditembak. Meski demikian, tak ada bukti senjata yang didapat dari lokasi kejadian.

Kepolisian Minneapolis menyebut insiden ini sebuah kecelakaan.

"Dua petugas polisi Minneapolis merespons panggilan darurat 911 yang dilakukannya, untuk mengecek penyerangan yang terjadi di Washburn Avenue sebelum pukul 11.30 malam pada Sabtu lalu," kata Biro Penindakan Kriminal Minnesota dalam sebuah pernyataan.

"Pada saat yang sama, seorang petugas menembakkan senjatanya dan secara fatal mengenai wanita itu," tambah mereka.

Kepolisian menyebutkan kamera di badan petugas polisi itu mati, sehingga insiden tersebut tidak terekam oleh mereka. Polisi itu sudah dipindahkan ke bagian administrasi ketika investigasi soal penembakan ini dilakukan.

Sementara itu, Wali Kota Minneapolis Betsy Hodges mempertanyakan kamera tubuh petugas yang dimatikan tersebut.

"Kami ingin mengetahui lebih banyak lagi, kenapa kamera tubuhnya mati?" tanya Betsy.

"Sebagai wali kota ini, sebagai seorang istri dan nenek, hati saya teriris pedih dan sangat terganggu dengan apa yang telah terjadi semalam," tuturnya dalam konferensi pers Minggu malam waktu setempat.

Bulan depan, Justine berencana akan meresmikan pernikahannya dengan Don. Sayangnya, impiannya tersebut harus dikubur dalam-dalam bersama jiwanya.

No comments:

Post a Comment