BaruMerdeka.com - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mengatakan, ancaman perang modern atau proxy war saat ini semakin nyata. Menurutnya, perang ini merupakan sebuah ujian berat seluruh rakyat.
"(Ujian berat) tidak hanya bagi TNI, tetapi juga terhadap seluruh elemen bangsa," ujar Megawati di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7).
Selain itu, kata dia, Indonesia juga tengah menghadapi berbagai macam kejahatan. Seperti kejahatan keuangan internasional, perdagangan manusia, peredaran narkotika serta terorisme yang melibatkan lintas negara.
"Tujuan utamanya tetap, yakni mencoba memecah belah bangsa dan menguasai Indonesia yang begitu kaya," kata putri proklamator itu.
Lebih lanjut Megawati menuturkan, untuk menghadapi ancaman tersebut maka negara tidak hanya mewujudkan TNI sebagai tentara rakyat dengan alutsista modern. Akan tetapi semangat perjuangan dan komitmen total bagi bangsa Indonesia.
"Sebab senjata modern bukanlah hal utama," tandas Megawati.
Megawati Soekarnoputri mengatakan, tak ada larangan para calon perwira remaja TNI belajar politik. Namun dia mengingatkan mengingatkan kepada para calon perwira remaja TNI agar tidak berkecimpung di dunia politik.
"Ingat ya, anggota TNI tidak boleh berpolitik, dilarang itu. Tapi tahu ilmu politik boleh," ujar Megawati di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7).
Megawati mengaku sedih lantaran tidak ada lagi Presiden perempuan setelah dirinya. Ketua umum PDIP itu pun berharap agar calon perwira tidak hanya bercita-cita menjadi jenderal, tetapi harus juga berkeinginan menjadi Presiden mengikuti jejaknya.
"Saya lihat kok ayu-ayu jangan mau jadi jenderal saja, tapi juga berpikiran jadi presiden atau wapres," katanya.
Seperti diketahui, Megawati memberikan pembekalan ideologi pancasila kepada 437 calon perwira remaja TNI. Megawati memberikan pembekalan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP).
No comments:
Post a Comment