BaruMerdeka.com - Ustaz Sholeh Mahmoed Nasution atau lebih dikenal
dengan sapaan ustaz Solmed mengeluhkan perlakuan tidak menyenangkan
yang dialaminya saat berada di Bandara Changi Singapura, Sabtu (3/6).
Melalui akun twitternya, dia membeberkan saat ditahan di ruang isolasi
oleh imigrasi setempat.
"Saya ditahan dari jam 9 pagi sampai jam 7 malam waktu setempat. 10
jam, hampir 11 jam saya ditahan. Mending di ruang lobi, ini di ruang
isolasi, paspor saya ditahan," ujar Solmed saat berbincang dengan
merdeka.com setelah menginjakkan kaki kembali ke tanah air, Sabtu (3/6).
Dia menceritakan, sesaat setelah menginjakkan kaki di Bandara Changi,
Singapura, Solmed langsung ke bagian Imigrasi. Solmed ke negeri singa
ditemani ustaz syurohbil mahfudz, anak Kh. Mahfudz Asirun, Rois Syuriah
NU Jakarta.
Di bagian imigrasi, Solmed ditahan dan tidak boleh meninggalkan ruangan.
Dia langsung dibawa ke ruang isolasi. Dia langsung diinterogasi.
"Saya merasa salaah saya apa, saya tidak tahu. Saya datang ke sana baik-baik mau menjenguk orang sakit," jelasnya.
Petugas kepolisian Singapura tidak hanya menanyakan tujuan Solmed,
tapi juga menanyakan istri, anak, hingga akun media sosial yang
digunakan. Telepon genggamnya sempat diambil beberapa saat sebelum
akhirnya dikembalikan. Setelah telepon genggamnya dikembalikan, Solmed
mencoba menghubungi KBRI Singapura, namun tidak ada respons. Hingga
akhirnya dia memilih berkicau di akun twitternya. Tujuannya agar ada
pihak-pihak berwenang yang bisa membantunya.
Solmed berulang kali menanyakan apa kesalahan yang telah diperbuatnya
hingga diperlakukan seperti itu. "Saya tanya mereka bilang diam. ya
karena itu negara orang, saya diam saja dan tidak banyak tanya,"
ucapnya.
Dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Penampilannya juga
dirasa tidak mencurigakan. Dia menggunakan sepatu, jaket dan celana
jeans. Penampilan yang sangat berbeda jika dibandingkan ketika dia ingin
berceramah. Di dalam ruang isolasi, Solmed merasa tersiksa. Dia mengaku
kesulitan buang air kecil. "Saya sudah pencet bel nggak ada yang
datang. Ada kamera CCTV, saya dadah-dadah maksudnya ingin beri tahu
kalau saya butuh," jelasnya.
Setelah berhasil berkomunikasi dengan KBRI, Solmed akhirnya bisa
kembali pulang. Dia dibawa oleh empat orang polisi ke ruang tunggu
pesawat. Dia masih sempat berbuka puasa dengan minum air putih dan makan
kurma. Di ruang tunggu pesawat, dia kembali bertanya pada polisi
mengenai kesalahan apa yang dibuatnya hingga ditahan pihak Imigrasi.
"Saya tanya kemana ini? cepat jalan saja katanya. Cepat, cepat.
Setelah berbuka, saya minum air makan kurma, saya tanya kenapa saya
ditahan seperti ini? Dia hanya jawab, sudah yang penting kamu clear,"
kata Solmed menirukan yang disampaikan polisi Singapura.
Ustaz Solmed pulang ke Indonesia sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Dia pulang terlebih dulu, tidak bersama ustaz syurohbil mahfudz yang
masih menjalani pemeriksaan. Namun dia mendapat kabar dari KBRI bahwa
rekannya itu juga sudah diperbolehkan pulang
No comments:
Post a Comment