Friday, June 9, 2017

Sakit hati dituduh curi HP, siswa SMK di Tangerang tega bunuh teman

TribunBaru.com - R (16) tega menghabisi nyawa temannya sendiri Gunawan, (16) lantaran kesal dituduh telah mencuri telepon genggam milik korban. Gunawan ditemukan warga mengambang di kali Kedung pada Rabu (7/6) kemarin. R dan Gunawan merupakan teman sekolah di SMK di Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.
"Pelaku merasa sakit hati terhadap korban karena dituduh mengambil HP oleh korban," ujar Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Gunarko, Jumat (9/6).
Saat diperiksa, R mengaku sudah merencanakan membunuh teman sekolahnya itu. Rencana pembunuhan itu juga diketahui dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat olah TKP, R menjemput korban di rumahnya pada Selasa (6/6) pagi. Kemudian dia pergi ke tepian kali Kedung untuk menghabisi nyawa Gunawan.
"Dia sudah rencanakan sebelumnya, dia bawa pisau yang digunakan pelaku dari rumahnya," kata Gunarko.
Dari tangan pelaku, Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa telepon genggam merek warna putih milik korban dan uang tunai Rp 80.000 dari hasil penjualan HP korban, satu sarung pisau warna hitam, baju korban, baju Pelaku, satu batu kali, satu sepeda motor satria FU warna hitam merah.
R dikenakan pasal pembunuhan berencana Juncto UU perlindungan anak pasal 80 ayat 3 atau 340 atau 338. Dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun. 
Seorang penjaga warung, Haryanto (34), ditemukan tewas dengan luka penuh bacok di bagian wajah dan kepalanya, di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/6) dini hari. Dari keterangan sang istri, korban sempat bertemu dengan seseorang yang tak dikenal sebelum ditemukan tewas.

"Dugaan sementara korban tewas karena dibunuh. Dari keterangan istri korban, suaminya sempat bertemu dengan seseorang yang tak dikenal," kata Kepala Polsek Cijeruk Komisaris Polisi Safiudin Ibrahim.

Safiudin menuturkan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga. Saat itu, kata Safiudin, kondisi korban dalam keadaan tergeletak bersimbah darah.

"Di tubuh korban banyak luka bacok di pipi, mulut, leher belakang, dan lengannya hampir putus," ucapnya.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus dugaan pembunuhan tersebut. Jasad korban kemudian dibawa polisi ke RSUD Ciawi untuk dilakukan autopsi.

"Kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini. Kalau dilihat dari kematiannya diduga kuat korban dibunuh," pungkasnya. 


No comments:

Post a Comment