Thursday, June 8, 2017
Tidur, rahasia sederhana untuk perbaiki sel otak yang rusak
BaruMerdeka.com - Jika selama ini kurang tidur diketahui bisa merusak otak, maka sebaliknya tidur justru bisa membantu memperbaiki kerusakan sel otak. Hal ini diungkap melalui penelitian yang dilakukan pada tikus.
Peneliti dari University of Wisconsin menemukan bahwa tidur bisa meningkatkan proses dalam pembentukan myelin yang membantu memperbaiki kerusakan pada otak. Myelin merupakan bertugas membungkus sel-sel saraf pada otak dan tulang belakang yang bertugas menyalurkan rangsangan listrik pada satu sel ke sel lainnya.
Hasil ini ditemukan setelah peneliti mengamati pembentukan myelin pada tikus yang tidur serta tikus yang kurang tidur. Gen yang bertugas untuk memproduksi sel dan memperbaiki kerusakan sel otak diketahui aktif ketika tikus tertidur. Sementara gen yang berkaitan dengan kematian sel dan stres lebih aktif ketika tikus 'dipaksa' tetap bangun dan kurang tidur.
Peneliti juga menemukan bahwa reproduksi sel semakin berlipat selama tidur, terutama ketika tahapan tidur REM yang bisa ditandai dengan munculnya mimpi saat tidur, seperti dilansir oleh US News.
"Selama ini peneliti fokus pada aktivitas sel saraf ketika hewan tidur dan bangun. Sekarang jelas bahwa sel lain yang membantu sistem saraf beroperasi juga berubah ketika hewan tidur dan bangun," ungkap Dr Chiara Cirelli dari University of WIsconsin Madison.
Meski begitu peneliti berencana melakukan penelitian lebih lanjut karena seringkali hasil penelitian pada hewan bisa berbeda ketika diterapkan pada manusia.
Sementara itu Kamu pasti pernah mengalami keadaan di mana kamu merasa begitu lelah namun kamu sulit untuk memejamkan mata atau tidur saat di hotel ketika kamu sedang berlibur. Atau saat kamu sudah setengah tertidur, kamu akan bangun dengan mudahnya hanya karena mendengar suara yang tidak penting.
Familiar dengan hal ini?
Well, menurut penelitian yang dilansir dari fitnessmagazine.com, sulit tidur saat di tempat yang baru adalah benar adanya. Penelitian yang menggunakan beberapa metode ini menemukan bahwa saat menghadapi malam pertama di tempat yang baru, otak mengalami peningkatan kewaspadaan.
"Peningkatan ini wajar terjadi sebab menjadi mekanisme alami tubuh untuk melindungi dirinya dari serangan luar saat di tempat baru. Namun di malam berikutnya, otak tak lagi melakukan hal serupa," terang penelitian dari Brown University ini.
"Tak hanya manusia, mamalia lain pun mengalami hal yang sama. Sehingga kamu tak perlu khawatir. Kamu bisa melakukan berbagai macam hal yang bisa membuatmu rileks agar kamu cepat tidur seperti minum susu, makan pisang, atau mendengarkan musik yang nyaman. Jangan sampai gangguan tidur ini menurunkan kualitas tidurmu."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment