Tuesday, July 25, 2017

Menkeu: Jangan pernah nyanyi Indonesia Raya kalau enggak punya NPWP!


TribunBaru.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menekankan pentingnya pajak bagi perkembangan ekonomi bangsa. Untuk itu, setiap warga negara harus sadar untuk membayar pajak. 

"Kalau kamu tidak peduli terhadap negaramu, jangan harap orang lain akan peduli. Nggak ada itu," kata Sri Mulyani dalam Acara Supermentor ke-20 yang bertajuk 'Indonesia’s Great Prosperity Ahead: Will It Happen? Win It Be Yours?”, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (25/7). 

Menurutnya, pajak merupakan salah satu instrumen negara untuk untuk menciptakan keadilan sosial dan menciptakan kesempatan yang sama untuk seluruh masyarakat Indonesia. 

"Bagaimana cara negara menciptakan equal oportunity? Negara harus kumpulkan pajak. Ambil dari mereka yang mampu untuk invest kepada mereka yang tertinggal," tegasnya. 

Atas dasar itulah, warga negara yang baik tentu tidak hanya menuntut haknya saja. Namun, lanjutnya, juga secara sadar siap menjalankan kewajibannya, salah satunya dengan taat membayar pajak. 

"Jangan pernah bangga nyanyi Indonesia Raya kalau kamu enggak punya NPWP," tegasnya.

"Saya enggak mungkin bilang enggak boleh, kan hak asasi. Cuma enggak pantes aja," pungkasnya.
Menurutnya, jika batas PTKP terlalu tinggi, dikhawatirkan akan berdampak pada tax ratio. Mengingat pemerintah sudah menaikkan PTKP sebanyak dua kali dalam waktu yang berdekatan.

"Semakin tinggi PTKP, maka basis pajak makin sedikit. Apalagi Indonesia sudah menaikkan dua kali PTKP," imbuhnya.

Dengan demikian, Sri Mulyani telah memerintahkan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) untuk segera menelusuri kebijakan PTKP ini. Termasuk mengkaji efektivitas dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Karena kita ingin tax ratio comparable dengan negara lain, kita harus lihat kenapa Indonesia berbeda. Kalau policy mengenai PTKP, dengan income per kapita yang kita miliki dengan negara lain apakah bisa dilihat sebagi salah satu yang menjelaskan basis pajak kita berbeda," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment