Monday, June 12, 2017

Panglima TNI: Jangan sampai konflik di Suriah pindah ke Indonesia


BaruMerdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan ada sejumlah sel-sel ISIS di Indoensia saat ini. Sel-sel teroris tersebut kata Gatot bisa kapan saja berkembang bila tak diantisipasi sejak dini. 

"Sel-sel ini sudah terbentuk dari awal. Begitu dibangun maka, sel-sel ini akan mudah bergabung dengan sel-sel lainnya," kata Gatot dalam sambutannya di acara Buka Bersama dengan Insan Pers di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/6). 

Gatot pun mengungkapkan sejak tahun lalu telah menyampaikan bila Suriah dianggap tidak aman, maka ISIS akan merambah ke Asia Tenggara. Informasi dari intelijen itu pun nyatanya menjadi kenyataan dengan adanya peristiwa di Marawi, Filipina saat ini. 

"Berdasarkan intelijen di Filipina, di Marawi awalnya kekuatan ISIS itu sekitar 100. Sekarang kekuatannya 600 orang lebih. Ini yang harus kita waspadai. Karena kita enggak bisa melihat," cerita Gatot.

Gatot pun bersyukur atas sikap Presiden Filipina, Duterte yang berkomitmen tidak menjadikan HAM sebagai rujukan dalam menumpas aksi terorisme. Masuknya ISIS ke Filipina pun kata Gatot bukan tanpa alasan. 

Katanya saat pergantian Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat mendatangi CIA. Trump pun mengatakan bahwa kesalahan Amerika saat di Irak, yaitu mereka tidak merebut ladang-ladang minyak. Trump juga menambahkan dalam pemerintahannya, Amerika akan merebut ladang sumber minyak di Irak.

"Pertanyaannya, ada apa di Filipina? Enggak ada apa-apa. Itu adanya di Indonesia. Makanya begitu kejadian, TNI melihat, karena ternyata setelah diadakan pengamatan hampir di semua provinsi kecuali Papua, ada sel-sel ISIS. Loncatan dari Marawi ke Bitung, Morotai, Tarakan, dan seterusnya, itu loncatannya yang muda," terang Gatot.

Sebab bila tak lantas segera ditangani, dikhawatirkan akan banyak tangan-tangan dari luar yang mengatasnamakan kedamaian masuk ke Indonesia dan mengambil kesempatan dari situasi yang ada.

"Saya ingat Presiden Palestina pernah bilang, dulu negara saya damai. Tetapi ketika ada konflik, masuk satu negara dan yang lainnya atas nama kedamaian. Ketika itulah kedamaian hilang," papar Gatot.

Karena itu dia berharap masyarakat Indonesia, untuk tidak menonjolkan perbedaan apalagi dari sisi agama. Sebab hal itu bisa dimanfaatkan oleh mereka yang ingin memanfaatkan situasi di Indonesia.

"Itu nanti yang akan diacak-acak. Jangan sampai konflik di Suriah pindah ke Indonesia. Saya minta media sampaikan ke masyarakat, kalau ada apa-apa sampaikan kepada aparat," tandas Gatot

No comments:

Post a Comment